Jumat, 27 Maret 2009

Multimedia Pembelajaran Interaktif Online.
Era Web 2.0 telah mengubah paradigma besar dalam dunia internet saat ini. Web 2.0 merupakan istilah yang menunjuk pada persepsi terjadinya pergeseran fungsi WWW dari sekedar menyampaikan informasi lewat berbagai website, menjadi rangkaian aplikasi yang bisa dijalankan lewat internet. Aplikasi yang dijalankan secara online tersebut memungkinkan para pengguna untuk berpartisipasi membangun konten secara bersama-sama. Hal ini dapat terbantu dengan hadirnya Rich Internet Application (RIA) yaitu aplikasi berbasis web yang memiliki fitur dan fungsionalitas yang sama dengan aplikasi desktop biasa. Sehingga tidak perlu menginstal aplikasi di desktop, karena semuanya dijalankan melalui web (Sumber: PCMild). Contoh nyata dari RIA adalah aplikasi office suite seperti word, spreadsheet (excel), dan presentasi (powerpoint) yang biasanya dijalankan di lingkungan PC desktop, kini dapat dijalankan melalui internet, misalnya Google Docs di http://docs.google.com/.
Di dunia pendidikan saat ini mengedepankan mutu atau kualitas pembelajaran. Kualitas pendidikan dapat dicapai dengan adanya sarana dan prasarana bantu untuk melaksanakan pembelajaran tersebut. Salah satu sarana tersebut dapat menggunakan alat bantu pembelajaran atau lebih dikenal dengan istilah media pembelajaran. Saat ini banyak sekali media pembelajaran yang digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah atau kampus. Terdapat beberapa jenis media pembelajaran yang digunakan saat ini yaitu, media berbasis visual, media berbasis audio, media berbasis audio-visual, dan media berbasis komputer. Seiring perkembangan ilmu dan teknologi, saat ini media pembelajaran yang sering digunakan adalah media pembelajaran berbasis komputer. Perkembangan tersebut memunculkan istilah baru untuk menyebut media berbasis komputer, yaitu multimedia pembelajaran interaktif. Interaktif berarti terdapat hubungan timbal balik antara media dan pengguna media. Multimedia pembelajaran interaktif saat ini lebih banyak diminati karena tidak bersifat monoton dan dirasa sangat menarik serta tidak membosankan.
Kembali ke permasalahan tentang perkembangan dunia internet yang saat ini mencapai era Web 2.0, tak pelak juga berimbas terhadap multimedia pembelajaran interaktif ini. Seperti yang sudah dikemukakan, era Web 2.0 menekankan adanya partisipasi antara para pengguna untuk membangun konten yang ada di website. Sehingga memunculkan istilah baru dalam dunia pendidikan. Istilah tersebut adalah e-Learning.
Berbagai pendapat dikemukan untuk dapat mendefinisikan e-Learning secara tepat. e-Learning sendiri adalah salah satu bentuk dari konsep Distance Learning. Bentuk e-Learning sendiri cukup luas, sebuah portal yang berisi informasi ilmu pengetahuan sudah dapat dikatakan sebagai situs e-Learning. e-Learning atau Internet enabled learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar (Dr. Jo Hamilton-Jones). e-Learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar (Vaughan Waller, 2001).
Untuk itu, media pembelajaran yang berbentuk multimedia interaktif akan sangat membantu pelaksanaan e-Learning, sehingga penyampaian materi dirasa lebih menarik. Hal ini memunculkan gagasan, bagaimana kalau multimedia pembelajaran interaktif ini dibuat online? Banyak sekali media pembelajaran yang dapat diimplementasikan secara online. Web 2.0 dapat membantu hal itu, yaitu dengan adanya teknik-teknik yang memudahkan programmer web untuk membangun konten tersebut, seperti AJAX, Adobe Flash, Flex, Java, dan Silverlight. Sehingga pengguna dapat langsung menggunakan media pembelajaran tersebut secara online. Misalnya pada media pembelajaran berbentuk kuis, seperti sudah kita ketahui banyak sekali website yang menawarkan pembuatan kuis secara gratis dan mudah serta dapat langsung diaplikasikan. Untuk media pembelajaran berbentuk tutorial dapat menggunakan media Adobe Flash yang dapat langsung digunakan di lingkungan browser. Untuk media berbentuk presentasi bisa menggunakan jasa situs document sharing http://www.scribd.com.
Pengembangan ini diharapkan dapat diimplementasikan pada media pembelajaran lainnya. Programmer dapat mengembangkan dari media pembelajaran yang berbentuk program komputer atau software yang dijalankan secara offline lewat PC dan mengembangkannya menjadi media pembelajaran berbasis web, seperti yang terjadi pada aplikasi desktop lain (misalnya, office site di Google Docs). Seperti sudah kita ketahui di era Web 2.0 ini, banyak program atau aplikasi desktop yang diubah menjadi aplikasi berbasis web dengan bantuan Rich Internet Application (RIA). Diharapkan ke depan semua media pembelajaran berbentuk aplikasi komputer dapat diubah menjadi media pembelajaran berbasis online, sehingga dapat digunakan secara luas dan mudah oleh para pengguna khususnya pengguna internet.
Semoga para akademisi dan para progammer dapat mewujudkan gagasan ini, sehingga tujuan e-Learning dapat terealisasikan dengan terbentuknya multimedia pembelajaran interaktif online. Amin.

Kamis, 19 Maret 2009

1. A. Teori Belajar Kognitif menurut Piaget

Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu. Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap yaitu :

(1) sensory motor;

(2) pre operational;

(3) concrete operational dan

(4) formal operational.

Pemikiran lain dari Piaget tentang proses rekonstruksi pengetahuan individu yaitu asimilasi dan akomodasi. James Atherton (2005) menyebutkan bahwa asisimilasi adalah “the process by which a person takes material into their mind from the environment, which may mean changing the evidence of their senses to make it fit” dan akomodasi adalah “the difference made to one’s mind or concepts by the process of assimilation”

Dikemukakannya pula, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :

1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.

2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.

3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.

4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.

5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.

B. Macam-macam Format Sound

http://images.ngesot.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/RzIVVgoKCrQAAEqdbds1/mp3pro.jpeg?et=3GqtEaSQiHqc59Csb9fPtAMP3Pro. Dia saudara dekat dengan MP3 tapi bit rate-nya lebih rendah. Biasanya dia berjalan dalam bit rate 64 Kbps. Memang audio digital yang memiliki bit rate kurang dari 128 Kbps akan turun mutunya. Namun suaranya lebih nyaman jika dibandingkan dengan MP3 meski tetap kalah dengan CD. Jeleknya file MP3Pro akan memilih-milih jenis player yang digunakan. Dan karena itulah saudara sepupu MP3 ini jadi kurang diminati.

http://images.ngesot.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/RzIWeAoKCrQAAF-1VUY1/wav.jpeg?et=GhGgIxz1ZpAb%2BDtJW2KcKgWAV adalah kependekan dari Wave. Produk Microsoft dan menjadi standar file audio dalam komputer untuk Sistem Operasi, Game maupun file suara lain yang kualitas suaranya setara dengan CD. Tetapi ukurannya akan besar [tergantung durasi] sebab tidak mengalami proses kompresi. WAV adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris waveform audio format merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. WAV merupakan varian dari format bitstream RIFF dan mirip dengan format IFF dan AIFF yang digunakan komputer Amiga dan Macintosh. Baik WAV maupun AIFF kompatibel dengan sistem operasi Windows dan Macintosh. Walaupun WAV dapat menampung audio dalam bentuk terkompresi, umumnya format WAV merupakan audio yang tidak terkompres.
http://images.ngesot.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/RzIW5woKCrQAAGRudlM1/wma.jpeg?et=quRlNq0boueruen50uTRAQWMA [Windows Media Audio]. File ini temuan Microsoft tapi kalah pamor dengan MP3. File ini sebenarnya sangat bagus dalam membuat kompresi. Selain itu file audio jenis ini juga dapat memberi perlindungan soal hak cipta, file ini bisa dikunci agar tidak bisa dimainkan atau dicopy dengan sembarangan.

http://images.ngesot.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/RzIZMAoKCrQAAHyqgxU1/aac.jpeg?et=a4FsrBzEZdgE7u%2BY3qQJOQAAC atau MP4 dilahirkan sebagai generasi penerus MP3. Diciptakan untuk kebutuhan transfer data yang lebih cepat. Sehingga lebih enak dipakai di internet, wireless dan audio streaming. Meski ukuran filenya lebih kecil, mutu suaranya lebih bagus dengan bit rate 128 Kbps. File suara jenis ini bisa ditemukan dalam handphone yang mendukung teknologi multimedia.

http://images.ngesot.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/RzIaZgoKCrQAABkzgR81/flac.jpeg?et=Gc%2Bg8VvmDFZEXNyQvzBZIwFLAC [Free Lossless Audio Codec] adalah sebuah produk yang bersifat open source. Bedanya FLAC tidak banyak membuang informasi dalam suara [lossless codec], sehingga ukuran filenya pun jauh lebih besar dibanding file audio lain. Kualitas suaranya boleh dibilang mendekati aslinya. Sangat jernih jika dibandingkan dengan MP3. Hasil kompresinya hanya 2/3 dari ukuran asli.

http://images.ngesot.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/RzIbngoKCrQAACV7FPg1/ogg.jpeg?et=lBHigsN917FBtkkIpVIjeAOgg Vorbis menghasilkan file berekstensi Ogg. Penemunya adalah Chris Montgomery di MIT [Massachussets Institute of Technology]. Produk ini bersifat open source. File ini berukuran kecil dan lebih bagus kualitasnya ketimbang MP3. Jadi kalau mau menghemat bandwith untuk sharing lagu di Multiply file jenis ini bisa dijadikan alternatif. Tapi tunggu dulu! Karena dikembangkan secara terbuka, maka kualitas Ogg selalu berubah-ubah. Mutunya berdasarkan skala 1 sampai 10. Kalau ingin setara dengan MP3 yang menggunakan bit rate 128 kbps gunakanlah skala 3.

Sebenarnya masih banyak jenis file audio lainnya. Tapi saya tak akan menulisnya lebih lengkap. Silahkan berselancar untuk mencari tahu tentang yang lainnya. Tulisan ini hanya pemicu rasa ingin tahu Anda. Semoga bermanfaat!

MPEG [Motion Pictures Expert Group]

Format MPEG adalah standar baku untuk menyimpan data multimedia terkompresi yang sangat umum serta mudah di distribusikan. Dan karena format MPEG terdiri dari 3 lapisan [biasa disebut LAYER] yaitu: FRAME [bingkai gambar], MOTION [gambar bergerak] dan SOUND atau suara.

Nah, layer ketiga itulah yang kemudian dijadikan alasan kenapa harus bernama MP3 [MPEG Layer 3]. Karena file itu masih memiliki banyak noise maka terus dilakukan bedah sana sini. Hingga akhirnya pada sekitar tahun 1996 seorang bernama Karlheinz Brandenburg berhasil menemukan algoritma Fraunhofer. Rangkaian algoritma itu akan bekerja untuk membuang suara pada frekuensi yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia.

2. Multiple Intelligences

Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses gagalnya peserta didik belajar di sekolah. Peserta didik yang mempunyai taraf kecerdasan rendah atau di bawah normal sukar diharapkan berprestasi tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis akan sukses belajar di sekolah.

Berbagi ilmu dari Profesor Gardner yang telah menemukan teori kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences, bahwa ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Teori ini juga menekankan pentingnya “model” atau teladan yang sudah berhasil mengembangkan salah satu kecerdasan hingga puncak.

Dalam buku konsep dan makna pembelajaran (Sagala, 2005 : 84) memaparkan 8 kecerdasan yaitu kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan logika/matematika, kecerdasan spasial/visual, kecerdasan tubuh/kinestetik, kecerdasan musical/ritmik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan spiritual.

Mari kita bahas satu per satu kecerdasan di atas. Selain penjelasan bentuk kecerdasan, juga dikaitkan dengan pelajaran yang diajarkan di sekolah serta tokoh atau profesi yang memiliki kecerdasan tersebut.

Dengan beragamnya kecerdasan manusia, menjadikan peran guru amat penting untuk memberikan arahan pada apa yang cocok dan sesuai bagi para siswanya. Melalui pengenalan akan Multiple Intelligences, kita dapat mempelajari kekuatan / kelemahan anak dan memberikan mereka peluang untuk belajar melalui kelebihan-kelebihannya.


Tujuan: anak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dunia, bekerja dengan ketrampilan sendiri dan mengembangkan kemampuannya sendiri.

Tidak ada anak yang bodoh atau pintar, yang ada adalah anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan.

Verbal-Linguistic

Kecerdasan Verbal (Bahasa)

Bentuk kecerdasan ini dinampakkan oleh kepekaan akan makna dan urutan kata serta kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks.

Berkaitan dengan pelajaran bahasa. William Shakespeare, Martin Luther King Jr, Soekarno, Putu Wijaya, Taufiq Ismail, Hilman “Lupus” Hariwijaya merupakan tokoh yang berhasil menunjukkan kecerdasan ini hingga puncak, demikian pula para jurnalis hebat, ahli bahasa, sastrawan, orator pasti memiliki kecerdasan ini.

Kecerdasan Linguistik

· Mampu membaca, mengerti apa yang dibaca.

· Mampu mendengar dengan baik dan memberikan respons dalam suatu komunikasi verbal.

· Mampu menirukan suara, mempelajari bahasa asing, mampu membaca karya orang lain.

· Mampu menulis dan berbicara secara efektif.

· Tertarik pada karya jurnalism, berdebat, pandai menyampaikan cerita atau melakukan perbaikan pada karya tulis.

· Mampu belajar melalui pendengaran, bahan bacaan, tulisan dan melalui diskusi, ataupun debat.

· Peka terhadap arti kata, urutan, ritme dan intonasi kata yang diucapkan.

· Memiliki perbendaharaan kata yang luas, suka puisi, dan permainan kata.


Profesi: pustakawan, editor, penerjemah, jurnalis, tenaga bantuan hukum, pengacara, sekretaris, guru bahasa, orator, pembawa acara di radio / TV, dan sebagainya

Mathematical-Logical

Kecerdasan Logika/Matematika

Bentuk kecerdasan ini termasuk yang paling mudah distandarisasikan dan diukur. Kecerdasan ini sebagai pikiran analitik dan sainstifik, dan bisa melihatnya dalam diri ahli sains, programmer komputer, akuntan, banker dan tentu saja ahli matematika.

Berkaitan dengan pelajaran matematika. Tokoh2 yang terkenal antara lain Madame Currie, Blaise Pascal, B.J. Habibie.

Kecerdasan Logika - Matematika

· Mengenal dan mengerti konsep jumlah, waktu dan prinsip sebab-akibat.

· Mampu mengamati objek dan mengerti fungsi dari objek tersebut.

· Pandai dalam pemecahan masalah yang menuntut pemikiran logis.

· Menikmati pekerjaan yang berhubungan dengan kalkulus, pemograman komputer, metode riset.

· Berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti-bukti, membuat hipotesis, merumuskan dan membangun argumentasi kuat.

· Tertarik dengan karir di bidang teknologi, mesin, teknik, akuntansi, dan hukum.

· Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menjelaskan konsep dan objek yang konkret.

Profesi: auditor, akuntan, ilmuwan, ahli statistik, analisis / programer komputer, ahli ekonomi, teknisi, guru IPA / Fisika, dan sebagainya.

Musical

Kecerdasan Musical/Ritmik

Bentuk kecerdasan ini mendengarkan pola musik dan ritmik secara natural dan kemudian dapat memproduksinya. Bentuk kecerdasan ini sangat menyenangkan, karena musik memiliki kapasitas unutk mengubah kesadaran kita, menghilangkan stress dan meningkatkan fungsi otak.

Berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler. Tokoh2 yang sudah mengembangkan kecerdasan ini misalnya Stevie Wonder, Melly Goeslow, Titik Puspa.

Kecerdasan Musikal

· Menyukai banyak jenis alat musik dan selalu tertarik untuk memainkan alat musik.

· Mudah mengingat lirik lagu dan peka terhadap suara-suara.

· Mengerti nuansa dan emosi yang terkandung dalam sebuah lagu.

· Senang mengumpulkan lagu, baik CD, kaset, atau lirik lagu.

· Mampu menciptakan komposisi musik.

· Senang improvisasi dan bermain dengan suara.

· Menyukai dan mampu bernyanyi.

· Tertarik untuk terjun dan menekuni musik, baik sebagai penyanyi atau pemusik.

· Mampu menganalisis / mengkritik suatu musik.


Profesi: DJ, musikus, pembuat instrumen, tukang stem piano, ahli terapi musik, penulis lagu, insinyur studio musik, dirigen orkestra, penyanyi, guru musik, penulis lirik lagu, dan sebagainya

Visual-Spatial

Kecerdasan Spasial/Visual

Bentuk kecerdasan ini umumnya terampil menghasilkan imaji mental dan menciptakan representasi grafis, mereka sanggup berpikir tiga dimensi, mampu mencipta ulang dunia visual.

Kecerdasan ini dapat ditemukan pada pelukis, pematung, programmer komputer, desainer, arsitek.

Berhubungan dengan pelajaran menggambar. Tokoh yang dapat diceritakan berkaitan dengan kecerdasan ini, misalnya Picasso, Walt Disney, Garin Nugroho.

Kecerdasan Visual - Spasial

· Senang mencoret-coret, menggambar, melukis dan membuat patung.

· Senang belajar dengan grafik, peta, diagram, atau alat bantu visual lainnya.

· Kaya akan khayalan, imaginasi dan kreatif.

· Menyukai poster, gambar, film dan presentasi visual lainnya.

· Pandai main puzzle, mazes dan tugas-lugas lain yang berkaitan dengan manipulasi.

· Belajar dengan mengamati, melihat, mengenali wajah, objek, bentuk, dan warna.

· Menggunakan bantuan gambar untuk membantu proses mengingat.


Profesi: insinyur, surveyor, arsitek, perencana kota, seniman grafis, desainer interior, fotografer, guru kesenian, pilot, pematung, dan sebagainya.

Bodily-Kinesthetic

Kecerdasan Tubuh/Kinestetik

Bentuk kecerdasan ini memungkinkan terjadinya hubungan antara pikiran dan tubuh yang diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas2 seperti menari, melakukan pantomim, berolahraga, seni bela diri dan memainkan drama.

Sebut saja Michael Jordan, Martha Graham (penari balet), Susi Susanti. Kecerdasan ini berkaitan dengan pejaran olahraga atau kegiatan ekstrakurikuler seperti menari, bermain teater, pantomim.


Kecerdasan Kinestetik

· Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara trampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran, perasaan, dan mampu bekerja dengan baik dalam menangani objek.

· Memiliki kontrol pada gerakan keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam bergerak.

· Menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti field trip, role play, permainan yang menggunakan fisik.

· Senang menari, olahraga dan mengerti hidup sehat.

· Suka menyentuh, memegang atau bermain dengan apa yang sedang dipelajari.

· Suka belajar dengan terlibat secara langsung, ingatannya kuat terhadap apa yang dialami atau dilihat.


Profesi: ahli terapi fisik, ahli bedah, penari, aktor, model, ahli mekanik / montir, tukang bangunan, pengrajin, penjahit, penata tari, atlet profesional, dan sebagainya.

Interpersonal

Kecerdasan Interpersonal

Bentuk kecerdasan ini wajib bagi tugas2 ditempat kerja seperti negosiasi dan menyediakan umpan balik atau evaluasi. Berkaitan dengan pelajaran PPKn, sosiologi.

Manajer, konselor, terapis, politikus, mediator menunjukkan bentuk kecerdasan ini. Mereka biasanya pintar membaca suasana hati, temperamen, motivasi dan maksud orang lain. Abraham Lincoln dan Mahatma Gadhi memanfaatkan kecerdasan ini untuk mengubah dunia.

Kecerdasan Interpersonal

· Memiliki interaksi yang baik dengan orang lain, pandai menjalin hubungan sosial.

· Mampu merasakan perasaan, pikiran, tingkah laku, dan harapan orang lain.

· Memiliki kemampuan untuk memahami orang lain dan berkomunikasi dengan efektif, baik secara verbal maupun non-verbal.

· Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kelompok yang berbeda, mampu menerima umpan balik yang disampaikan orang lain, dan mampu bekerja sama dengan orang lain.

· Mampu berempati dan mau mengerti orang lain.

· Mau melihat sudut pandang orang lain.

· Menciptakan dan mempertahankan sinergi.


Profesi: administrator, manager, kepala sekolah, pekerja bagian personalia/humas, penengah, ahli sosiologi, ahli antropologi, ahli psikologi, tenaga penjualan, direktur sosial, CEO, dan sebagainya.

Intrapersonal

Kecerdasan Intrapersonal

Bentuk kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memahami dan mengartikulasikan cara kerja terdalam dari karakter dan kepribadian. Kita sering menamai kecerdasan ini dengan kebijaksanaan.

Berkaitan dengan jurusan psikologi atau filsafat. Tokoh2 sukses yang dapat dikenalkan untuk memperkaya kecerdasan ini adalah para pemimpin keagamaan dan para psikolog.

Kecerdasan Intrapersonal

· Mengenal emosi diri sendiri dan orang lain, serta mampu menyalurkan pikiran dan perasaan.

· Termotivasi dalam mengejar tujuan hidup.

· Mampu bekerja mandiri, mengembangkan kemampuan belajar yang berkelanjutan dan mau meningkatkan diri.

· Mengembangkan konsep diri dengan baik.

· Tertarik sebagai konselor, pelatih, filsuf, psikolog atau di jalur spiritual.

· Tertarik pada arti hidup, tujuan hidup dan relevansinya dengan keadaaan saat ini.

· Mampu menyelami / mengerti kerumitan dan kondisi manusia.


Profesi: ahli psikologi, ulama, ahli terapi, konselor, ahli teknologi, perencana program, pengusaha, dan sebagainya.

Naturalistic

Kecerdasan Naturalis

· Suka mengamati, mengenali, berinteraksi, dan peduli dengan objek alam, tanaman atau hewan.

· Antusias akan lingkungan alam dan lingkungan manusia.

· Mampu mengenali pola di antara spesies.

· Senang berkarir di bidang biologi, ekologi, kimia, atau botani.

· Senang memelihara tanaman, hewan.

· Suka menggunakan teleskop, komputer, binocular, mikroskop untuk mempelajari suatu organisme.

· Senang mempelajari siklus kehidupan flora dan fauna.

· Senang melakukan aktivitas outdoor, seperti: mendaki gunung, scuba diving (menyelam).

Profesi: dokter hewan, ahli botani, ahli biologi, pendaki gunung, pengurus organisasi lingkungan hidup, kolektor fauna / flora, penjaga museum zoologi / botani dan kebun binatang, dan sebagainya.

Existential

EXISTENTIAL (Cerdas Makna/Existence Smart)

Anak belajar sesuatu dengan melihat ‘gambaran besar’, “Mengapa kita di sini?” “Untuk apa kita di sini?” “Bagaimana posisiku dalam keluarga, sekolah dan kawan-kawan?”. Kecerdasan ini selalu mencari koneksi-koneksi antar dunia dengan kebutuhan untuk belajar.

Kecerdasan Spiritual

Bentuk kecerdasan ini dapat dipandang sebagai sebuah kombinasi dan kesadaran interpersonal dan kecerdasan intrapersonal dengan sebuah komponen “nilai” yang ditambahkan padanya.

Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan rohaniah, yang menuntun diri kita menjadi manusia yang utuh, berada pada bagian yang paling dalam diri kita.


Kamis, 12 Maret 2009

TEKA-TEKI SILANG


Al-Qur`an Dan Al-Hadis

Across:

1.

Tempat orang-orang kafir

5.

Sholat diawali dengan ucapan

7.

Setelah dhuhur

8.

Tempat sholat

10.

Setan diciptakan dari

11.

Manusia pertama

13.

Malaikat diciptakan dari

16.

Perkataan Rasulullah

18.

Bahasa Al-quran

19.

Tempat untuk orang-orang beriman

21.

Kitab Nabi Daud

22.

Makhluk yang diusir dari surga karena membangkang

24.

Kitab Nabi Musa

25.

Istri Nabi Adam

Down:

2.

Salah satu sifat Rasulullah

3.

Arah untuk sholat

4.

Bulan Ramadhan

6.

Surat Al-fatihah turun di kota

9.

Syiar menyampaikan ajaran Islam

12.

Rukun Islam kedua

14.

nama lain dari ikhtiar

15.

Tingkatan di atas nabi

17.

Kitab suci nabi Isa

20.

Manusia diciptakan untuk

23.

Penggoda manusia

OK

KUNCI JAWABAN

MENDATAR

1.

NERAKA

5.

TAKBIR

7.

ASHAR

8.

MASJID

10.

API

11.

ADAM

13.

CAHAYA

16.

HADIS

18.

ARAB

19.

SURGA

21.

ZABUR

22.

IBLIS

24.

TAURAT

25.

HAWA

MENURUN

2.

AMANAH

3.

KIBLAT

4.

PUASA

6.

MEKKAH

9.

DAKWAH

12.

SHOLAT

14.

USAHA

15.

RASUL

17.

INJIL

20.

TANAH

23.

SETAN

Your score is 0%.
Some of your answers are incorrect. Incorrect squares have been blanked out.

OK